Followers

Senin, Desember 28, 2009

Al Qur'an

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Bismillahirrahmaanirrahiim

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad

Alhamdulillah. Segala puji Engkau Ya Allah "Azza wa Jalla" yang telah memberikan nikmat-nikmat kepada seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi.




ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ



Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (Al Baqarah 2)

هَذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ



Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.(Al Jaatsiyah 20)


Allah "Azza wa Jalla" menciptakan manusia dengan sebagus-bagusnya bentuk. Dilahirkan kedunia dari keadaan yang bersusahpayah. Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang tidak membiarkan manusia begitu saja berada dalam kegelapan. Dengan itu Allah "Azza wa Jalla" memberikan katalog bagaimana manusia seharusnya hidup dialam dunia ini yang namanya Al Qur'an. Dalam surat pertama yaitu Al Fatihah Allah "Azza wa Jalla" menjelaskan agar manusia selalu beribadah kemudian berdoa agar diberikan jalan yang lurus.

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ



(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.(Al Faatihah 7)

Allah "Azza wa Jalla" sangat mencintai manusia dengan memberikan Al Qur'an sebagai petunjuk. Manusia yang tidak ingin membaca dan memahami isi kandungan yang ada didalam Al Qur'an maka akan tersesat. Dan orang yang tersesat akan terjerumus kedalam jurang api neraka. Na'udzubillahiminzalik. Makanya hanya orang-orang yang bertaqwalah yang dapat mengambil intisari dari setiap ayat-ayat Al Qur'an sehingga kehidupannya akan terus bersinar didunia dan di akhirat.Didalam Al Qur'an banyak sekali obat-obat atau solusi atas ujian yang Allah "Azza wa Jalla" akan berikan kepada manusia dialam dunia ini.

Kita umpamakan manusia seperti televisi. Pertama bila kita membeli tv pasti ada katalog didalamnya. Didalam katalog tersebut dipaparkan cara-cara mengoperasikan Tv tersebut. Mulai dari menghidupkan sampai mengedit agar tampilan layar menghasilkan gambar yang cukup bagus. Suatu saat pasti Tv tersebut akan mengalami kerusakan. Dalam katalog tersebut pasti ada penjelasannya kenapa ini rusak ? Bagian mana yang salah ? dan bagaimana cara memperbaiki yang rusak tersebut? Begitulah manusia tak ubahnya Barang eletronik yang lain. Tidak kekal dan abadi. Allah "Azza wa Jalla" Maha Mengetahui apa yang akan terjadi pada ciptaanNya. Jika manusia ingin memperbaiki kerusakan yang terdapat pada dirinya maka peganglah kuat Al Qur'an ini.

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلاءِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ



(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (An Nahl 89)

Hakikatnya jika kita menelisik jauh kedalam Al Qur'an terkandung banyak hal. Mulai dari penciptaan alam semesta sampai dengan keadaan alam terakhir yaitu surga dan neraka. Banyak kisah-kisah yang sengaja Allah "Azza wa Jalla" berikan sebagai pembelajaran bagi seluruh manusia yang hidup sesudahnya. Bagaimana keteguhan Nabi Ibrahim dalam menegakkan agama Allah ketika ia menghancurkan berhala, dibakar didalam api dan pada Nabi Musa As dengan keberaniannya menjelaskan siapa Tuhan manusia yaitu Allah "Azza wa Jalla" kepada orang yang mengaku tuhan yaitu Fir'aun. Dan masih banyak kisah-kisah yang lainnya yang dapat kita ambil hikmahnya.

وَكُلا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ


Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Huud 120)

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ



Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Yusuf 111)

Beruntunglah manusia yang hidupnya penuh dengan Al Qur'an. Kehidupannya akan baik karena memegang kitab yang berisikan cara hidup yang baik yang diberikan oleh Allah "Azza wa Jalla" yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Merugilah manusia yang tidak ingin membaca dan memahami Al Qur'an sebagai kitab kehidupan karena kehidupannya akan berisikan hal yang tidak baik. Kehidupan mereka kering sebagaimana tumbuhan yang tidak pernah disiram dengan air.

أَفَمَنْ كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا وَرَحْمَةً أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يُؤْمِنُونَ



Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.(Huud 17)

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..




Senin, Desember 21, 2009

Malaikat di rumahmu

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan : "Para malaikat disini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah"?

Dan Tuhan menjawab, "Saya telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

"Tapi disini, di dalam syurga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."

"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

"Dan bagaimana saya boleh mengerti saat orang-orang berkomunikasi kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka ?"

"Malaikatmu akan berkomunikasi kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berkomunikasi."

"Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?"

"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa."

"Saya mendengar bahwa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?"

"Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapat mengancam jiwanya."

"Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak melihatMu lagi."

"Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu boleh kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Saat itu Syurga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bolehkah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?

"Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."

Ingatlah selalu kasih sayang ibu, berdoalah untuknya dan cintailah dia sepanjang masa.

Arti Mensyukuri

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum

Alhamdulillahirabbal'alamiin atas segala nikmat yang Engkau berikan. Tak ada yang kami dustakan atas segala nikmatMu Ya Allah "Azza wa Jalla"

مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا



"Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. "(An Nisaa' 147)

Allah "Azza wa Jalla" telah banyak memberikan nikmat-nikmatNya kepada seluruh manusia entah dia itu mukmin atau dia itu kafir. Nikmat bernafas, mengunyah, melihat, mendengar, berjalan, dan banyak lainnya yang Allah "Azza wa Jalla" berikan kepada manusia secara gratis tanpa mengharap imbalan apapun karena Allah Al Ghaniyy( Maha Kaya)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ


"Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. "( Faathir 15)


إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ


"Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. (Az Zumar 7)

Allah "Azza wa Jalla" memberikan nikmat-nikmat tersebut adalah sebagai ujian manusia di alam dunia ini. Jika manusia menyadari bahwa nikmat-nikmat tersebut adalah pemberian dari yang Maha Pencipta Allah "Azza wa Jalla" beruntunglah ia. Jika manusia tersebut tidak menyadari siapa yang memberi nikamat-nikmat tersebut rugilah ia. Itu lah yang Allah 'Azza wa jalla" harapkan dari manusia agar manusia menyadari siapa yang menciptanya, siapa yang memberinya makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dll.

Kenapa manusia tidak mau bersyukur atas pemberianNya ?

إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا



"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir".(Al Ma´aarij 19)

Manusia adalah makhluk yang diciptakan dalam keluh kesah lagi kikir. Itu adalah ujian yang harus diterima dengan lapang dada. Memang manusia itu kikir tapi berusaha bagaimana kekikirannya tidak membelenggunya dan menguasainya adalah sesuatu nilai tambah dimata Allah "Azza wa Jalla'.
Mensyukuri harta yang Allah "Azza wa Jalla" adalah mempergunakannya dalam hal yang baik-baik. Menyadari bahwa harta ini adalah ujian yang nantinya akan dihisab di Yaumil Hisab. Harta yang halal akan dihisab dan harta yang haram akan disiksa.
Mensyukuri kekuasaan/jabatan yang Allah "Azza wa Jalla" berikan dialam dunia ini adalah dengan menjaga diri dari sifat sombong dan merugikan orang lain. Berlaku arif, sopan, dan rendah diri kepada orang lain adalah kunci dari mensyukuri nikmat itu sendiri. Menyadari bahwa kekuasaan ini hanya bersifat sementara dan kekuasaan itu adalah milik Allah "Azza wa Jalla" yang Maha Kuasa Maha Berkehendak. Indah dan senangnya bila mempunyai pemimpin yang memiliki keimanan dan rasa mensyukuri yang tinggi.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ



"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". ( Ibrahim 7)

Beruntunglah manusia yang mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah "Azza wa Jalla" berikan. Allah "Azza wa Jalla" akan menambah nikmatNya kepada manusia yang mensyukuri apapun yang telah Allah "Azza wa Jalla" berikan. Apapun keadaannya baik ia orang kaya atau miskin. Karena Allah "Azza wa Jalla" tidak melihat manusia dari statusnya didunia ini tetapi dari tingkat keimanannya dan ketaqwaannya. Akan Allah "Azza wa Jalla" berikan keberkahan dari atas langit dan dari bawah bumi. Bagi yang kaya akan Allah "Azza wa Jalla" berikan kemudahannya untuk beribadah dan berbagi dengan orang lain. Begitu pula dengan si miskin Allah 'Azza wa Jalla" akan memberikan keberkahan pada hartanya walaupun hanya berpenghasilan pas-pasan.

Ya Allah jadikanlah kami termasuk hamba-hambaMu yang pandai bersyukur. Amiin

Senin, Desember 07, 2009

Umat Islam sekarang ini

Assalamu'alaikum


Alhamdulillah yang memberikan segala nikmat dan Iman ini.


"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan". (Huud 15)

"Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan"(Huud 16)

Seorang melakukan amalan-amalan ahli surga sebagaimana tampak bagi orang-orang tetapi sesungguhnya dia termasuk penghuni neraka, dan seorang lagi melakukan amalan-amalan ahli neraka sebagaimana disaksikan orang-orang tetapi sebenarnya dia tergolong penghuni surga. (HR. Bukhari)

Apakah maksud dari bunyi ayat Al Qur'an dan Hadis diatas ?

Dizaman sekarang ini banyak fenomena yang aneh sekali. Memang ciri-ciri hari kiamat hampir rampung sempurna. Di zaman sekarang ini yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar. Perzinaan dimana-mana. Pembunuhan dimana-mana. Yang lebih memprihatinkan adalah berkembangnya ajaran-ajaran sesat dan timbulnya Nabi-Nabi palsu.

Islam sekarang jauh berbeda dengan Islam dizaman Rasulullah Muhammad SAW. Sebenarnya bukan Islamnya yang berbeda tetapi manusia yang menganutnya. Manusia yang menghuni Planet Bumi ini tidak semuanya beriman kepada Allah "Azza wa Jalla" dan begitu pula Umat Islam yang menghuni Planet Bumi ini tidak semuanya Beriman kepada Allah "Azza wa Jalla".

Umat Islam akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Hanya tinggal nama yang tercantum di KTP. Tetapi hakikatnya Nol besar dalam pemahaman dan pengamalan. Iblis laknatullah telah mengerahkan semua kekuatannya untuk menjerumuskan manusia kedalam liang api neraka. Iblis tahu bahwa Hari Kiamat akan segera tiba maka dia mengutus semua anak buahnya. Iblis tidak senang bila ada satu manusia yang beriman.

Iblis ingin menyamarkan dosa dipandangan manusia sekarang ini. Kalau berzina, mencuri, membunuh sudah jelas dosanya. Tetapi bagaimana dengan jika mereka beribadah ternyata berdosa. Itu yang berbahaya. Manusia menganggap bahwa mereka telah berbuat benar dan baik. Tetapi alangkah ngerinya jika kita bayangkan bahwa segala amal tersebut dicampakkan begitu saja tidak masuk hitungan.

"Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan"(Huud 16)

Memprihatinkan sekali umat Islam sekarang ini. Celaka bagi mereka yang sombong akan amal-amal mereka. Merasa telah beriman, masuk surga, bertaqwa tetapi sebenarnya mereka hina dimata Allah "Azza wa Jalla" . Berbeda dengan sahabat Abu Bakar As Shiddiq R.a yang telah Rasulullah SAW pastikan masuk surga karena kebaikannya mengatakan " Kalau belum kedua kakiku menginjak surga maka aku masih belum yakin masuk surga".

Banyak sekali majelis yang sia-sia diadakan. Kenapa bisa jadi begitu karena :

1. Ustad yang mengajarkan tidak ikhlas.

Ingin dipandang, ingin mendapatkan uang, ingin disebut ustad tidak karena Allah "Azza wa Jalla". Para Nabi-Nabi tidak mengajarkan seperti itu. Apa yang dikatakan para Nabi adalah

"Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras". (Saba' 46)

"Katakanlah: "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu".(Saba' 47)

Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. (Shaad 86)

"dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam". (Asy Syu'araa' 180)

Pernah kami mendengar dari seseorang bahwa jika kita ingin mengadakan majelis atau mengundang ulama itu harus mengenakan biaya yang cukup mahal. Nah ini dia ulama-ulama busuk yang Rasulullah Muhammad SAW bicarakan tentang ciri-ciri hari kiamat. Allah "Azza wa Jalla" tidak senang dengan ulama yang mengajarkan ilmuNya dengan pamrih. Padahal Ilmu tersebut Allah "Azza wa Jalla" tanamkan diotak manusia itu tanpa pamrih tetapi kenapa manusia yang meminta pamrih kepada manusia yang ingin mendapatkan ilmu tersebut. Sungguh beraninya mereka menganggap dirinya ulama

"Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. "(Faathir 28)

Ulama disini bukan ulama sebutan manusia sekarang ini. Tetapi ulama yang disebutkan Allah "Azza wa Jalla" didalam Al Qur'an yaitu yang takut akan murkaNya dan mengharapkan ridhoNYA.

Bagaimana bisa majelis ini diridhoi Allah "Azza wa Jalla" bila gurunya tidak Ikhlas. tidak akan keluar ruh apa yang dibacakannya baik itu Al Qur'an maupun Hadis-Hadis. Hanya membuat manusia yang mendengar jadi menguap.

2. Orang-orang didalamnya semua Munafik

Kami tidak menuduh seorang itu munafik tetapi Allah "Azza wa Jalla" yang menyebutkan mereka Munafik tulen didalam Al Qur'an. Apa yang terjadi dimasa Rasulullah SAW terulang kembali. Mereka hanya merusak citra Islam itu sendiri dimata dunia.

Jika mereka berjanji mereka ingkar yaitu janjinya kepada Allah "Azza wa Jalla" bahwa sholatnya, ibadahnya,hidupnya, dan matinya hanya karena Allah "Azza wa Jalla" semata.

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali".(An Nisaa' 142)

Jika berkata mereka berdusta


"Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya)". ( At Taubah 107)

Jika diberi amanat mereka berkhianat

Mereka berkhianat dalam memegang agama Islam ini. Mereka perusak Islam, penghancur Islam bagai virus yang menggeragoti tubuh manusia sedikit demi sedikit.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui".(Al Anfaal 27)

"Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya", niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk". (At Taubah 86)

Ciri-ciri yang sangat tajam yang diucapkan oleh Rasulullah Muhammad SAW adalah orang munafik itu paling malas sholat berjama'ah. Apalagi Subuh dan Isya.

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik ialah sholat Isya' dan Shubuh. Seandainya mereka tahu apa yang ada pada kedua sholat itu, mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak." Muttafaq Alihi.

Kalau kami lihat terbukti sekali sangat sepi masjid ketika Sholat berjama'ah dikala Subuh dan dikala Isya. Mereka merasa ringan dan gampang meninggalkan sholat berjama'ah di Masjid. Celaka bagi manusia yang menganggap mereka umat Rasulullah Muhammad SAW mengharapkan syafa'at beliau tetapi tidak menjalankan sunah yang paling utama yaitu menjalankan Sholat lima waktu secara berjama'ah. Jangan mengaku-ngaku nanti di Yaumil Mahsyar sebagai umat Rasul.

Demi Allah, aku ini orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya. Tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku mengawini wanita- wanita. Barangsiapa mengabaikan sunnahku maka dia bukan dari golonganku. (Mutafaq'alaih)

Wassalam

Minggu, Desember 06, 2009

Perjalanan Manusia


Assalamu'alaikum

Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah Engkau berikan Ya Allah.

Manusia merupakan salah satu makhluk yang sempurna. Diciptakan dengan sempurna. Diberikan mata, telinga, tangan, kaki, mulut, hati. Allah "Azza wa Jalla" memberikan bekal kepada manusia untuk melakukan segala keperluannya di dunia. Allah Maha Memberi Maha Pengasih memberikannya kepada manusia tanpa mengharapkan imbalan apapun karena Allah Al Ghaniyy (Maha Kaya). Yang Allah "Azza wa Jalla" adalah rasa syukur manusia itu sendiri bahwa manusia mengetahui bahwa mereka telah dicipta oleh Maha Pencipta.

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ



"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". (An Nahl 78)

Setelah beranjak dewasa telah terhitung dosa manusia dimulai baligh sampai meninggalkan dunia ini. Disinilah Manusia Allah "Azza wa Jalla" menguji apakah mereka beriman, munafik, atau kafir. Allah "Azza wa Jalla" akan menguji manusia dengan kesedihan, kesenangan, kekayaan, kemiskinan. Dimasa dewasa ini banyak ilmu-ilmu yang masuk kedalam akal pikiran. Banyak ide-ide baik itu baik atau buruk. Darah muda akan lebih mudah berubah-rubah searah dengan berubahnya pola pikir. Bila input yang masuk baik maka outputnyapun akan baik. Tetapi bila inputnya buruk maka outputnya akan ikut buruk. Makanya dalam suatu Hadis dari Abu Hurairah Ra disebutkan

Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, "Tujuh orang yang dilindungi Allah Ta'ala pada hari kiamat dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan selain naunganNya. Yaitu, imam (pemimpin) yang adil; pemuda yang tekun beribadah kepada Tuhannya; orang yang hatinya terpancang (terpaut) di masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah yang berkumpul dan berpisah karena Allah; seorang laki-laki yang diminta (diajak) oleh oleh wanita yang berkedudukan dan berparas cantik untuk memenuhi nafsunya namun ia menjawab, 'Sesungguhnya saya takut kepada Allah'; seorang laki-laki yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dinafkahkan oleh tangan kanannya; dan seseorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi lalu matanya mencucurkan (air mata)."

Dizaman sekarang ini bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri banyak kemaksiatan dimulai dari pola berpakaian, pola aktifitas, dan pola pergaulan yang menjurus kepada jauhnya dari iman kepada Allah "Azza wa Jalla". Sungguh merugi manusia yang selalu menghabiskan hidupnya hanya untuk mencari kesenangan yang semu ini










Beruntunglah kepada pemuda dan pemudi yang menjaga imannya, menjaga kemaluannya, menjaga matanya, dan menjaga auratnya. Karena Allah "Azza wa Jalla" akan memberikan keberkahan dalam kehidupannya hingga ajal menjemput. Selalu mengingat Allah "Azza wa Jalla" dimanapun kapankun.

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ



"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka". ( Ali 'Imran 191)












Tibalah manusia dikala senja. Kulit semakin keriput, mata semakin rabun, rambut semakin memutih, tulang semakin keropos, tubuh semakin membungkuk. Telah hilang ganteng dan cantiknya wajah. Telah hilang gagah dan moleknya tubuh. Telah hilang apa yang dulu manusia banggakan. Apa yang kita lakukan dimasa muda tidak akan bisa dilakukan sepenuhnya dikala tua. Alhamdulillah banyak orang Islam dimasa tua ini mulai menyadari arti hidup itu. Bahwa banyak waktu yang disia-siakan. Tapi banyak pula manusia yang lain yang masih lupa akan adanya kehidupan setelah kehidupan didunia ini. Mereka masih memikirkan harta, tahta, dan wanita. Mereka telah ditutupi hatinya, penglihatannya, dan pendengarannya oleh Allah "Azza wa Jalla".

وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلا يَعْقِلُونَ



"Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? "(Yaasiin 68)


Tibalah dipenghujung perjalanan manusia dialam dunia ini. Bagi mereka yang meninggalkan banyak bekal maka beruntunglah. Dan sebaliknya bagi mereka yang tidak mempunyai bekal maka celakalah. Jangan sampai kita menyesal tiada guna, tiada manfaat karena semua telah berlalu tinggal masa penghisaban, masa pembalasan.

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لا يُفَرِّطُونَ



"Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya". (Al An'aam 61)


Wassalam

Senin, November 16, 2009

Renungkanlah

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah. Segala puji Engkau Ya Allah yang memberikan banyak nikmat kepada kami. Engkaulah Ya Allah Maha Pemberi yang memberikan apapun yang manusia inginkan baik dia itu beriman atau kafir. Engkaulah yang memberikan rezeki kepada semua makhluk yang ada dilangit dan dibumi tanpa terkecuali.

Cobalah kita berfikir sejenak

1. Apakah selama kita memulai hidup ini sampai hari ini adalah atas jerih payah kita ?
2. Apakah setiap apa yang kita lakukan tidak ada yang melihat ?
3. Apakah yang setiap kita lakukan tidak akan dipertanggungjawabkan ?
4. Apakah Setiap musibah yang terjadi pada diri kita adalah atas kesalahan Allah "Azza wa Jalla"?

1. Semua adalah atas kehendak Allah "Azza wa Jalla" bukan atas kehendak manusia.


فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَذِهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَلا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ


"Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah karena (usaha) kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Al A'raaf 131)


قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ



Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka".(Al Qashash 78)


2. Allah Maha Melihat

وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ هُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ إِنَّ اللَّهَ بِعِبَادِهِ لَخَبِيرٌ بَصِيرٌ


"Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya".( Faathir 31)

قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". (Al Israa' 96)

لا تُدْرِكُهُ الأبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui". (Al An'aam 103)

إِنَّكَ كُنْتَ بِنَا بَصِيرًا

"Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami". (Thaahaa 35)

3. Seluruh pekerjaan kita akan dipertanggungjawabkan di yaumil hisab


وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ وَلا أَصْغَرَ مِنْ ذَلِكَ وَلا أَكْبَرَ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ


"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). "(Yunus 61)

بَلِ الإنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ

"Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri"(Al Qiyaamah 14)

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ


"Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka"(Al Zalzalah 6)

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya".(Al Zalzalah 7)

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula". (Al Zalzalah 8)

وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ



"Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan". (Fushshilat 21)


4. Semua kesalahan adalah dari diri manusia itu sendiri


وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ


"Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya". (Al Baqarah 95)

مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا فَلَمْ يَجِدُوا لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْصَارًا


"Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah"(Nuh 25)

وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوا بِهَا وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ


"Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa". (Ar Ruum 36)

مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولا وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا



"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi."(An Nisaa' 79)